Langsung ke konten utama

Postingan

Education System in South Korea

When talking about Korea, I'm pretty sure 100% that the first thing coming up in mind is K-pop, s*msung, dramas, celebrities, plastic surgery, and aaanything, except education. I was also one of those with the same point of view. The Korean exposure in the world couldn't help but building that idea. Everybody knows how the Korean entertainment culture has made a whole new concept and the waves swept around the world, its technology company has now become one of the world's greatest duo that just can't stop competing, their celebrities' face are spreading all over the globe, and even the country has now claimed & considered as the plastic surgery capital where the latest knowledge and development of the field are mainly taking place.
Postingan terbaru

A Whole NEW Page, and Yes, (Enormously) Long Story Short..

It's 2017 already and last time I made a blog post was like........ soooo long that I couldn't even remember. I'm so lame and stuffs so yeah, please welcome me back, I think..? :'D Too many stories unwritten & unrecorded on this (nearly retired) blog. Can't believe how time flies and things change and life goes and on and on.. Now lemme (try to) make it up to you okay? :')) To sum this (tobat) blogger called Wardah Nafisah 's life up, there are gonna be unending "long story short" in this post so bear with me please?! :)) Long story short, I've graduated! Yes, from the university that's been handwritten on my school-book since elementary. Experiencing fantastic and life-changing journey of my best studying years in the best school in the country (not being arrogant or what, but it's University of Indonesia, the country name is the only name of our university so I guess I couldn't be wrong with my statement, true? :P ), last y

Your Call

Seharusnya, hari itu biasa-biasa saja, Malam itu simpel-simpel saja, Termasuk juga, dering ponsel itu, tidak berpengaruh apa-apa. Seharusnya. Semestinya, Melihat ponsel berkedip-kedip itu tak mengubah sesuatupun, Mendengar getar ponselku yang tenang itu tak menggemuruhkan, Melihat nama yang berkerlip sejenak di layar 4.7 inci itu tak menggoyahkan apapun. Semestinya. Bagaimanapun, saya nggak kuasa menampik, Perubahan aneh yang kamu datangkan dan memercik detak, Efek dahsyat yang sudah kamu bawa hanya dengan menampakkan nama sekian detik, Kekacauan yang telah kamu picu hanya dengan menggerakkan ponsel saya sejenak, Seumpama kamu tahu dan melihat, Petir yang berhasil kamu sambarkan, Badai yang berhasil kamu hembuskan, Keributan yang berhasil kamu timbulkan. Terima kasih, atas sedikit kehebohan ini. The words popping up on my head after a casual before-bed-talks listening to a roommate's story. Chin up, girl? You're such a fab! :D

Pelangi Dakwah dalam Gemerlap Fashion Dunia

Dakwah cara ini, dakwah yang begitu, dakwah ala mereka. Kata ‘dakwah’ memang tidak pernah luput dari keseharian sebagai muslim, karena dakwah telah ditetapkan sebagai kewajiban yang tidak dapat dielakkan sepanjang rentang kehidupan orang Islam. “Sampaikanlah walau hanya satu ayat”, firman-Nya yang mengejawantahkan perintah mulia itu bagi semua muslim dan muslimah. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, beragam inovasi dan kreasi dakwah terus bermunculan. Dakwah masa kini tidak melulu dengan ceramah yang bertempat di masjid atau musholla dan terbatas bisa untuk jamaah di sekitar, namun telah meluas ke berbagai macam aspek kehidupan dan bisa dijangkau berbagai kalangan manusia. Tentu, perkembangan ini merupakan sebuah langkah maju yang membahagiakan dunia dakwah Islam. Dian Pelangi, seorang desainer muslimah muda asal Indonesia, telah membuktikan bagaimana dakwah dapat dilakukan begitu menyenangkan. Fokusnya mendesain dan menghasilkan terobosan spektakuler dalam busana-busana

And, No.. There’s No Magic Involved.

I didn’t like English. Wait... No, I hated English. Since elementary school, where English was first introduced to this plain little 3 rd grader girl, I hated it already. Unimportant, I insisted. In addition, my English teacher was sooo unbelievably annoying; an old man, lame, and like a fairytale bed story, always made me sleepy. I almost always slept in that English class. Homeworks were done on the morning by looking at the others’ works. Don’t ask about my textbook.. sleek, clean-cut, and stay still; a forever new book. I made jokes when studying the English vocabularies and phrases, never took it seriously. About studying at home... Ugh, ain’t nobody got time for that?! Dictionary? That most boring thing ever exists in the world? No, thank you. I still had my conan and doraemon comics to be read interestedly. Just being honest, it deeply didn’t make any sense for me, why do we have to learn the others’ language? It’s not like I’d be living in that country, well I even didn’t

7.281 miles Away

Aku mengenalnya pertama kali saat orientasi kampus.. Dua tahun lalu. Ketika kebanggaan akan keberhasilan menjadi salah satu mahasiswi di kampus kuning itu masih membuncah ke puncak, di ruangan megah nan besar dalam pakaian serba putih polos yang kukenakan, lengkap dengan nametag bertuliskan nama dan asal sekolahku, aku melihat dia berdiri di atas panggung di depan sana bersiap memberi sambutan untuk aku dan sekitar 6000 teman baruku yang lain. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, kata MC tadi. Siang hari yang panas ditambah dengan puasa yang sedang aku jalani, sukses membuyarkan segenap konsentrasiku dari tadi, namun ada yang berbeda ketika suaranya mulai menggaung melalui pengeras suara di setiap sudut penjuru ruangan. Fokusku terkumpul kembali. Aku mendongakkan kepala lebih tinggi lagi, menyipitkan mata, memastikan bahwa aku bisa melihatnya dengan jelas. Oh, itu toh orangnya, ujarku dalam hati. Ya, aku sudah mengenal, ehm, tepatnya mengetahuinya, dari sebelum aku injakkan kaki di

Mushalla Kecil Belakang Rumah

Suara adzan yang sangat khas itu selalu turut ramai menghiasi 5 waktu shalat, bersahut-sahutan dengan muadzin-muadzin dari mushalla dan masjid di sekitarnya. Ya, suara lelaki itu memang amat sangat khas. Bukan merdu, bukan pula lantang menggema. Suaranya begitu... sederhana. Sehari-hari jika sedang dirumah, suara lelaki itu tak pernah terlewat dari gendang telingaku, menandai waktu-waktu shalat. I can say that his voice is one of the sounds that I grow up together with. Aku bahkan tak bisa mengingat-ingat kapan pertama kalinya mendengar suara khas lelaki itu dari pengeras suara mushalla kecil di belakang rumahku. Setiap waktu shalat datang, ada beberapa jenis suara adzan yang lekat sekali di telingaku karena memang selalu dikumandangkan bersahut-sahutan satu sama lain. Suara sederhana lelaki itu juga turut serta.