Langsung ke konten utama

Andai kita bisa bicara...

Sejujurnya, aku sangaaat ingin sekali bicara.
But, again, i can't.
I prefer talk with the paper or with my laptop,
Not with them. Meskipun itu adalah orang yg melahirkanmu sendiri.

It's always difficult when you have some different views w/ your close people.
And maybe, i'm just a loser,
yang gakbisa ngomongin apa yg ada di pikiran dan hatiku, ke mereka.

Okay, honestly, aku gak pernah bermaksud utk gak patuh.
Aku sadar, mereka adalah orang yg harus aku hormati dan patuhi sepenuh hati.
Dan, selama ini,
Aku sudah cukup sabar dan patuh pd mereka.

All my life i've been good, but now

Taukah mereka?
Aku selalu ingin membuat mereka bahagia.
Aku selalu ingin membanggakan mereka.
Dan aku ingin, kita sama sama bahagia.
Aku bahagia, mereka juga bahagia.
Aku bangga, mereka juga bangga.
Apakah itu salah?

Apa yg kulakukan selama ini, adalah utk mewujudkan mimpiku.
Ya, MIMPI
Mimpi yang baik, yg tidak melanggar hukum-Nya.
Tapi kenapa mereka menghalangiku?
Aku hanya berusaha mewujudkan mimpi itu, dengan caraku sendiri.

Oke mungkin aku telah mengawali mimpi itu dgn cara yg salah.
Tapi, aku masih bisa kan, merajut kembali mimpi itu, dengan cara yg benar,
Dan pada akhirnya, berhasil mewujudkan mimpi itu,
dan menemukan kebahagiaan.

Aku sama sekali tak pernah bermaksud mendahului takdir-Nya.
Aku hanya mengusahakan apa yg aku inginkan.
Memang, semua yg kita impikan, semua yg kita inginkan,
Tidak selalu bisa menjadi kenyataan.
Tapi,
Selama keinginan dan impian itu baik, tidak melanggar hukum-Nya,
Kita sangat pantas, bahkan harus, memperjuangkannya.

Meski aku telah melakukan salah dlm permulaannya,
Aku akan terus berusaha utk memperbaikinya,
Sehingga pertengahan, dan akhirnya, semua akan menjadi baik.
That's it.
So, just give me a chance to do, and reach it.
Pleasee...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mein Traumhaus

Ich habe ein Traumhaus. Mein Traumhaus is in der Stadt, in London. Es hat ein Wohnzimmer, vier Schlafzimmer, ein Esszimmer, zwei Badezimmer, eine Küche, einen Leseraum, eine Garage, und viele Fenster. Im Esszimmer stehen fünf Stühle, ein Tisch, und ein Teppich. Das Wohnzimmer hat zwei Sofas, zwei Sessels, einen Tisch, zwei Zimmerpflanzen, einen Kamin, und einen Fernseher. Die Küche ist ziemlich klein aber das ist schön und sauber. Der Leseraum ist mein Lieblingsplatz in das Haus. Da stehen ein Sofa mit viele Kissen, ein Tisch, ein Teppich, eine Holzleiter, zwei Stehlampen, und natürlich, ein groß Bücherregal mit viele Bücher. In das Bücherregal gibt es Romane, Enzyklopädie, Wörterbücher, Geschichtsbücher, Landkarten, und die anderen. Der Leseraum ist breit, ruhig, sehr angenehm und hell! Das haus hat auch ein Schwimmbad und einen Garten. Ich kann es spielen mit meine Familie. Dieses Haus ist nicht billig, aber das ist normal. Mein Traumhaus ist sehr schön...

Your Call

Seharusnya, hari itu biasa-biasa saja, Malam itu simpel-simpel saja, Termasuk juga, dering ponsel itu, tidak berpengaruh apa-apa. Seharusnya. Semestinya, Melihat ponsel berkedip-kedip itu tak mengubah sesuatupun, Mendengar getar ponselku yang tenang itu tak menggemuruhkan, Melihat nama yang berkerlip sejenak di layar 4.7 inci itu tak menggoyahkan apapun. Semestinya. Bagaimanapun, saya nggak kuasa menampik, Perubahan aneh yang kamu datangkan dan memercik detak, Efek dahsyat yang sudah kamu bawa hanya dengan menampakkan nama sekian detik, Kekacauan yang telah kamu picu hanya dengan menggerakkan ponsel saya sejenak, Seumpama kamu tahu dan melihat, Petir yang berhasil kamu sambarkan, Badai yang berhasil kamu hembuskan, Keributan yang berhasil kamu timbulkan. Terima kasih, atas sedikit kehebohan ini. The words popping up on my head after a casual before-bed-talks listening to a roommate's story. Chin up, girl? You're such a fab! :D

The Unspoken First Love...

"eh, lu kudu tanggung jawab..." 'ha? tanggung jawab kenapa?' "tanggung jawab, kita jadi deket kamu yg mulai." 'lho kenapa jadi aku?' "lah yg minta nomer kan kamu. keterusan gini, kalo aku jadi naksir yoopo terus?" 'lha kok iso.. ya ga mungkinlaah' "gatau, kan aku bilang 'kalau'. bisa aja dong," 'yaelah mas gak kiro lah ada2 aja kamu' "misalnya deh sekarang ini aku udah kadung naksir, kamu mau apa?" 'aduh ngga bakalan lah itu.. apaan deh,' "kalo sampe beneran gimana? menurut kamu sekarang," '.....' "kayaknya aku naksir kamu. tanggung jawab -.-' "